Selasa, 27 Mei 2014

Singa Putih, Raja Hutan yang Hampir Punah


Singa Putih, Raja Hutan Yang Hampir Punah Gadis

Di dunia fauna, banyak hewan berwarna putih. Ada yang disebabkan oleh faktor albino, namun ada pula yang disebabkan oleh gen resesif di dalam tubuh hewan tersebut. Nah, salah satu hewan putih yang tergolong langka adalah singa putih asal Afrika.
Singa Putih pertama kali ditemukan pada tahun 1938 di Timbavati, Afrika Selatan. Namun, keberadaannya baru mendapat perhatian publik di tahun 1970-an setelah Chris McBride menuliskan dalam bukunya yang berjudul The White Lions of Timbavati. Berbeda dengan ular, warna putih dari si Raja Hutan ini bukan disebabkan oleh penyakit albino tapi hasil dari mutasi langka yang terjadi pada Singa Kruger (Panthera Leo Krugeri).

Nah, karena warna kulitnya yang putih, Singa Putih jadi sulit berkamuflase di alam liar sehingga sulit untuk mencari mangsa. Warna kulit inilah yang membuat Singa Putih menjadi langka. Di habitat aslinya, Timbavati, tercatat hanya 7 Singa Putih yang hidup di sana. Perburuan yang sering dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab menyebabkan keberadaan Singa Putih semakin terancam.

Untungnya ada Global White Lion Protection Trust yang berkonsentrasi untuk menyelamatkan keberadaan hewan karnivora langka ini. Pada tahun 2009, lembaga ini mulai mengenalkan lagi Singa Putih pada alam mereka sesungguhnya. Tercatat, para Singa Putih ini mulai bisa berburu tanpa campur tangan manusia. Singa Putih juga terus dibiakkan secara eksklusif dan dilatih agar semakin mahir dalam berburu, jadi mereka dapat terhindar dari kepunahan. Mau ikutan donasi untuk menjaga kelangsungan hidup mereka? Buka saja www.whitelionshomeland.org. Kita bisa mendonasikan via PayPall, lho. Seperti motto mereka, let’s show your true lionheart

Tidak ada komentar:

Posting Komentar