Sejuknya Taman Mangrove di Kalimantan Utara
Di ujung utara Kalimantan Utara, tepatnya di kota Tarakan
yang panas terdapat sebuah oase. Oase ini bernama Kawasan Konservasi Mangrove dan
Bekantan atau yang lebih dikenal sebagai Hutan Mangrove.
Hutan ini terletak
di tengah kota Tarakan sehingga pengunjung tak akan mengalami kesukaran menuju
lokasi. Kawasan ini terbentuk atas prakarsa Jusuf Serang Kasim, walikota
Tarakan pada saat itu yang prihatin dengan makin terkikisnya kawasan mangrove
oleh pemukiman dan industri. Maka dibentuklah kawasan konservasi yang saat ini
mempunyai luas sekitar 20 hektar.
Terdapat ribuan pohon bakau berusia puluhan
bahkan ratusan tahun di hutan ini yang sanggup menghalangi sinar matahari yang
terkenal garang di kota Tarakan. Akan terasa sekali bedanya jika kita masuk ke
dalam hutan ini, dari suasana panas menyengat khas Tarakan langsung tergantikan
kesejukan hutan alami. Selain bakau, yang menjadi maskot hutan ini adalah
Bekantan, monyet pemalu berbulu oranye yang punya hidung panjang sehingga
sering juga disebut sebagai Monyet Belanda.
Kawasan ini terletak di Jalan Gadjah Mada, disebelah barat
kompleks pertokoan Gusher di Simpang Tiga THM. Akses menuju tempat ini sangat
mudah, sebab angkutan kota melewati kawasan ini. Dari Bandar Udara Juwata hanya
diperlukan waktu sepuluh menit untuk mencapai kawasan Hutan Mangrove. Tersedia
taksi dan angkutan kota dari bandara. Harga tiket masuk ke Kawasan Konservasi
Mangrove dan Bekantan ini sangat murah, hanya lima ribu rupiah per orang.
Selain Pantai Amal, Hutan Mangrove ini merupakan tujuan utama wisata di kota
Tarakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar