Selasa, 08 Oktober 2013

The Family: Satu Keluarga Pembawa Bencana


Kamu-kamu pasti setuju banget sama kalimat di atas, tapi apa jadinya kalo kita tinggal di dalam keluarga mafia? Kebayang gak sih punya bokap seorang veteran mafia? Dan nyokap yang juga pembunuh berdarah dingin?

Semua yang kamu bayangin tertuang di film The Family, film bergenre crime-comedy yang diadaptasi dari novel Tonino Benacquista berjudul Malavita (Badfellas 2010 terjemahan bahasa Inggris), yang diracik dengan sangat baik oleh sutradara Luc Besson dan kerja sama bersama Europe Corp dan Relativity Media.


Enam tahun lalu, bos mafia Giovanni Maznoni (Robert DeNiro), menjebloskan Don Luchese (Stan Carp), ketua gembong kejahatan di Brooklyn, Amerika ke penjara. Giovanni ingin mengubah hidupnya gak pengin berurusan sama darah lagi dengan mengganti nama keluarganya menjadi Blake.

Dia dan keluarganya masuk perlindungan saksi di bawah pengawasan Agen FBI Stansfield (Tommy Lee Jones), Di Cicco (Jimmy Palumbo), dan Caputo (Domenick Lombardozzi). Keluarganya pindah ke sebuah kota kecil di daerah dekat Normandia, Giovanni pengin ngilangin jejak dirinya dari para mafia yang mengejar dia, karena kepalanya dihargai 20 juta dollar. Gilak!



Sebagai keluarga yang menyesuaikan kehidupan di kota kecil, setiap anggota keluarga mempunyai cerita mereka sendiri. Giovanni a.k.a Fred Blake mengakui dirinya sebagai seorang penulis novel sejarah pendaratan Normandia ke tetangganya, padahal kesehariannya dia menulis biografi dirinya sendiri. Istrinya Maggie Blake (Michelle Pfeiffer), menjadi seorang ibu rumah tangga biasa. Anak perempuannya Belle Blake (Dianna Agron), dan anak laki-lakinya Warren Blake (John D'Leo), menjadi pelajar dan bersekolah di sekolah yang sama.


Cerita lucunya berawal ketika hari pertama sekolah, Warren dipukulin sama geng kecil sekolahnya, namanya juga anak bos mafia gak mungkin kalo dia diem aja di-bully sama bocah ingusan. Dia balas dendam dengan cara yang... cerdas.

Lain hal dengan cerita ibunya, Maggie, di hari pertama dia ngeledakin supermarket satu-satunya di daerah Normandia gara-gara kesel saat kasirnya ngomong, “Stupid American...” Ebuseeet barbar bener!

Kisah cinta terselip di film ini. Awalnya Belle digoda sama siswa-siswa mesum yang ngajak dia pergi ke tempat antah berantah, dan... kamu-kamu tau apa yang dilakuin si Belle ini? Yap, dia ngehajar abis salah satu cowok yang ngegoda dia. Gak lama setelah itu Belle jatuh cinta sama seorang mahasiswa geek yang jadi pengajar pengganti kelas matematika. Dia bilang kalo pengin kursus privat matematika padahal supaya Belle bisa deket sama cowok itu, tapi gak berakhir lama.

Masalah dahulu terulang lagi. Namanya juga bos mafia kekejamannya gak bisa hilang gitu aja. Gara-gara masalah air di rumahnya berwarna cokelat dan tukang ledeng yang dipanggil istrinya buat ngebetulin pipa rumahnya memeras Fred. Tukang ledeng itu gak tau dia berurusan dengan siapa, lalu dia dihajar abis deh tuh sampe sekarat. Belum selesai sampe situ, kepala perusahaan pupuk yang bikin air di rumanya jadi cokelat di-you-know-what-I-mean sama Fred. *elap keringet


Keberadaan Fred dan keluarganya tercium saat Warren gak sengaja mengutip ucapan Don Luchese di tugas sekolah yang gak sengaja tercetak di koran daerah setempat. Saat itu pula Don Luchese mengerahkan seluruh anak buahnya buat mencari Fred di kota kecil tersebut. Sedangkan Agen Stansfield, Di Cicco, dan Caputo mulai was-was karena anak buah Don Luchese udah mulai bergerak. Gak lama polisi daerah setempat dibantai abis semua supaya gak ada yang menghalangi tujuan mereka; memenggal kepala Fred demi membalaskan dendam Don Luchese.

Warren memutuskan untuk meninggalkan kota dengan paspor palsu karena takut sekolah mendeteksi kegiatan mafia dan takut bahwa FBI akan melepaskan perlindungan keluarganya. Tapi, dia balik lagi ke rumah setelah melihat para Hitmen (gembong mafia Don Luchese), meninggalkan kereta dan mencari ayahnya.

Belle memutuskan untuk bunuh diri setelah si cowok geek itu menolak cintanya, tapi gak jadi pas dia melihat para Hitmen memasuki kantor polisi. Fred yang gak sadar nyawanya benar-benar terancam karena lagi menghadiri acara film Amerika karena dia menjadi salah satu pembicara. Lalu yang terjadi adalah... kami segini aja ceritanya, kentang ya? Biarin, biar kamu sendiri yang tau cerita lengkapnya gimana, pokoknya kegilaan keluarga mafia ini bener-bener patut diacungin jempol. Hehehe.


Simak aja dulu trailer-nya, dari trailer-nya aja udah seru banget.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar